Tuesday, 24 May 2016

Kisah Nyata dari Jawa Timur Arti Kekayaan yang Hakiki dari Rumah Berdinding Bambu

Kisah Nyata dari Jawa Timur Arti Kekayaan yang Hakiki dari Rumah Berdinding Bambu
Pak Salim //foto: dokumen WAPR

Rumah kecil berdinding bambu yang bagian bawahnya sudah hancur dan berlantai tanah ini terletak di Dusun Tawing, Desa Sidorejo RT 4 RW 5, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Di dalamnya hanya ada satu amben (tempat tidur) yang terbuat dari kayu. Di ruangan belakang yang digunakan sebagai tempat memasak hanya ada dapur yang terbuat dari tanah liat. Tanpa ada kamar mandi ataupun WC. Yang ada hanya padasan kecil (tempayan yang diberi lubang pancuran) sebagai tempat air wudhu.

Penghuninya adalah seorang lelaki berumur 50 tahun yang bernama Salim atau biasa dipanggil Pak Salim. Ia tinggal seorang diri. Tanpa ada anak dan istri yang menemani. Tidak seperti pola pikir masyarakat zaman modern yang pada umumnya cenderung materialisitis, Pak Salim bisa hidup dengan tenang dan damai meski secara materi kehidupannya sangatlah pas-pasan. Profesi sehari-harinya hanyalah sebagai seorang buruh macul (buruh tani) dengan penghasilan rata-rata tidak lebih dari Rp.500 ribu per bulan. Akan tetapi, Pak Salim bisa menikmati hidupnya, bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan kepadanya.
Rumah Pak Salim //foto: dokumen WAPR

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/figo/inilah-rumah-orang-kaya-itu_574061b908b0bdda08bf0a6d
Rumah Pak Salim //foto: dokumen WAPR

Bahkan, yang membuat kita terhenyak adalah ketika sebuah komunitas sosial Solidaritas Wajah Pribumi (WAPRI) yang berkantor pusat di Blitar bermaksud memberikan bantuan baik berupa uang ataupun paket sembako sekitar seminggu yang lalu, Pak Salim dengan halus menolaknya. Jawaban yang ia berikan sungguh bijak dan sangat menyentuh hati. "Pada saat kami mendapat satu amanah uang tunai sebesar Rp.1.000.000 (satu juta Rupiah) dari sahabat WAPRI untuk disampaikan kepada Pak salim, beliau menolaknya. Saat itu pada awalnya saya hanya menunjukkan amplopnya, tak menunjukkan nilai nominalnya.

Kemudian amplop itu saya buka dan saya hitung di depan beliau. Beliau tahu uang itu sebesar satu juta, namun beliau tetap menolak. Setelah agak saya paksa akhirnya alhamdulillah diterima. Namun, satu hal yang membuat saya terperanjat ketika beliau menggenggam tangan saya dan menaruh kembali amplop beserta uang itu sambil berkata : 'Uang ini saya terima, tapi tolong sampaikan kepada yang lebih berhak lagi.

Masih banyak di luar sana yang lebih membutuhkan daripada saya'," kata Ahmad Arif Affandi, salah satu aktivis sosial dari WAPRI ketika menceritakan kunjungannya ke rumah Pak Salim kepada penulis. Aktivis sosial WAPRI sudah tiga kali mengunjungi rumah Pak Salim untuk bersilaturahim. Pada kunjungan yang ketiga, Minggu (15/5/2016) yang lalu, Ahmad Arif Affandi dkk membawa paket sembako dan bermaksud memberikannya kepada Pak Salim, namun lagi-lagi, Pak Salim menolaknya.

Kejadian tersebut membuktikan bahwa jiwa seorang Pak Salim adalah jiwa yang sangat mensyukuri nikmat yang dianugerahkan Tuhan kepada dirinya. Ia begitu menjaga harga dirinya, serta mampu menjalani hari-harinya dengan sabar. Ikhlas atas ketentuan Illahi Robby. Padahal, di zaman sekarang banyak orang yang entah sadar atau tidak, sengaja me-miskin-kan dirinya demi sebuah nafsu dan ambisi. Hilang malu dan nurani.

Sukanya menerima tetapi enggan memberi! Ya, di rumah kecil berdinding bambu dan berlantaikan tanah tersebut hidup seorang Pak Salim yang 'kaya'. Dengan mempertebal iman dan tak banyak keinginan, Pak Salim mampu hidup dengan damai dan nyaman dalam kesederhanaan. Bahkan, nuraninya mampu melihat bahwa di luar sana masih banyak orang-orang yang hidupnya jauh lebih memprihatinkan dari dirinya.

Tulisan ini tidak ada maksud dan tujuan apa-apa selain sebagai sebuah perenungan bahwa ketenteraman hidup tidak semata-mata ditentukan oleh harta dan tahta. Tulisan ini juga ungkapan sebuah fakta betapa sangat kontras dan begitu lebarnya gap kesenjangan sosial antara si miskin dan si kaya di negeri tercinta Indonesia.

Kehidupan Pak Salim yang lugu, polos dan sederhana bertolak belakang dengan moral (sebagian) oknum penguasa yang masih sering bermain-main dengan uang haram yang taruhannya tidak sekedar rompi oranye KPK tetapi juga harga diri di mata masyarakat serta pertanggung jawaban perbuatannya kelak di hadapan Tuhan meski sebenarnya mereka sudah kaya dan berlimpah harta.

Ya, di rumah kecil berdinding bambu dan berlantaikan tanah tersebut hidup seorang Pak Salim yang 'kaya'. Menolak pemberian bukan karena kesombongan tetapi merasa cukup dan bersyukur. Nuraninya mampu melihat bahwa di luar sana masih banyak saudara-saudara kita yang lebih memerlukan uluran tangan.

Figo Kurniawan /figo Lahir di Malang 21 Juni.. sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 menjadi TKI di Malaysia.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/figo/inilah-rumah-orang-kaya-itu_574061b908b0bdda08bf0a6d
Figo Kurniawan /figo Lahir di Malang 21 Juni.. sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 menjadi TKI di Malaysia.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/figo/inilah-rumah-orang-kaya-itu_574061b908b0bdda08bf0a6d
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/figo/inilah-rumah-orang-kaya-itu_574061b908b0bdda08bf0a6d

Warga Sipil Dilarang Keras Memakai Baju Turn Back Crime

Warga Sipil Dilarang Keras Memakai Baju Turn Back Crime
Bagi warga sipil yang sering mengenakan baju Turn Back Crime biar kelihatan gaul, siap-siap saja untuk menyimpan dengan rapi baju kesayangan anda tersebut dalam lemari.

Menurut berita,Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jendral Badrodin Haiti, mengeluarkan surat larangan terhadap masyarakat atau sipil menggunakan atribut berkenaan dengan Turn Back Crime.

Hal ini dilakukan untuk menyikapi begitu banyaknya pelaku tindakan kejahatan yang menggunakan baju ini, ketika melancarkan aksinya sehingga secara tidak langsung mencoreng nama institusi POLRI.

Banyaknya tindak kejahatan bermodalkan kaos Turn Back Crime menjadi perhatian khusus Kapolri, dan mengeluarkan surat edaran khusus larangan penggunaan kaos tersebut.

Kepada warga Sipil yang terdapat menggunakan kaos bertuliskan Turn Back Crime, siap-siap saja bakal dikenai hukuman tiga bulan kurungan penjara.

Namun belum disebutkan bagaiman pelaksanaan penertiban atribut Turn Back Crime tersebut, apakah dalam bentuk operasi/ Razia atau tangkap di tempat bagi warga sipil yang kedapatan menggunakan atribut tersebut.

Selain itu terlebih dahulu harus disosialisasikan aturan tersebut kepada masyarakat, karena tidak semua orang yang menggunakan baju Turn Back Crime bertujuan melakukan tindak kejahatan.

Beberapa teman saya mengaku bahwa menggunakan kaos Turn Bike Crime hanya untuk kelihatan keren, sebagian lagi malah ingin menunjukkan dukungan kepada institusi POLRI dengan cara menggunakan kaos tersebut,mulia bukan? Kampanye Turn Back Crime sendiri disuarakan oleh Interpol pada sidang tahunan di Lyon, Perancis pada 2014.

Interpol merayakan satu abad hari jadi mereka yang beranggotakan 190 negara. Tujuannya adalah agar masyarakat mau ngasih perhatian terhadap kejahatan di sekitar mereka. Sebuah kejahatan bisa aja jadi akar kejahatan yang lain.

Brand 'Turn Back Crime' sendiri udah diperkenalkan pihak kepolisian sejak November 2015. Kata Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian pada saat itu: "Kami memperkenalkan brand 'Turn Back Crime' pertama-tama untuk menularkan semangat memerangi kejahatan bersama masyarakat. Kedua, supaya masyarakat bisa menilai gimana kinerja reserse." katanya.

Kata Tito lagi, brand tersebut dicetuskan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Khrisna Murti yang ikutan juga pas memburu teroris di Sarinah. Kaos dijual dengan harga Rp 150 ribu, sementara polo shirt Rp 200 ribu. Namun Bukan orang Indonesia namanya jika tidak cepat menangkap peluang, brand turn back crime jadi lahan bisnis baru yang menggiurkan.

Saat ini selain kaos, benda lain yang dijual antara lain, jaket, payung, boneka, pin, stiker, mug, dan jam dinding.Kalau semuanya orisinill sih tidak masalah, yang menjadi permasalahan adalah banyaknya produk-produk bajakan yang menggunakan brand Turn Back Crime.


Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/emilsiallagan/hati-hati-pakai-kaos-turn-back-crime-bisa-dihukum-3-bulan-penjara_57432b81c5afbd970bb188b7

Thursday, 5 May 2016

Strudel Malang Makanan Khas Malang yang lagi Populer

Strudel Malang Makanan Khas Malang yang lagi Populer
Strudel nama sebuah makanan yang saat ini lagi booming sebagai oleh-oleh khas kota Malang. Strudel adalah kue yang berlapis yang pembuatanya terbuat dari pastry dan di isi buah appel dan manisan.

Strudel pada awalnya kue ini hanya berisi custard susu dan bukan berisi buah-buahan. Strudel adalah Kue hasil buatan di jaman Hasburg Empire (1278 - 1780) di Austria. Awal dari makanan ini diperkirakan ditemukan oleh bangsa Yunani dan Turki yang di kenal sebagai Backlava.

Makanan yang mudah di buat dan berbahan murah, sehingga pada jaman itu semua rakyat dapat menikmatinya. Sejalannya waktu dan penjajahan Empire of Austria pada negara negara di benua eropa,kue ini dipengaruhi oleh negara lain, seperti di Turki, Swiss, Paris, BelAnda dan lainnya. Salah satu contoh dari perkembangan kue ini, bukan hanya apel saja, di Balkan,strudel ini berisi cherry.

Saking populernya, makanan ini menjadi makanan favorit rakyat Austria, Jerman dan negara Eropa lainnya. Di Eropa, Strudel yang terkenal dan favorit adalah yang berisi buah apel. Di Jerman sering disebut dengan apfel strudel.

Di Indonesia Kue Strudel cukup terkenal walau bukan makanan favorit bagi orang Indonesia. Di tahun 2015 Strudel cukup boming di Kota Malang Jawa Timur, bahkan sudah jadi oleh-oleh khas kota Malang dengan nama Strudel Malang.

Strudel Malang di Populerkan oleh pasangan Artis Indonesia yaitu Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar, dari seringnya pasangan artis ini jalan-jalan ke kota wisata Malang, mereka punya ide membuat kue Strudel berisi buah khas kota Malang.

Pasangan artis ini berpikir bahwa mungkin cocok untuk membuat Strudel khas Malang, karena Malang juga terkenal sebagai penghasil apel berkualitas. Strudel yg asli Austria inipun dimodifikasi disesuaikan dengan taste lokal melalui chef profesional.

Mulai dibuka pada 20 Desember 2014 lalu, banyak komentar positif tentang rasa lezat Malang Strudel ini. Banyak pula pesanan dari luar kota, namun mohon maaf Malang Strudel hanya bisa dibeli di kota Malang, agar kue ini juga bisa menjadi Oleh-oleh khas kota Malang yang tidak dijual di kota lainnya.

Apa saja bahan yang diperlukan untuk membuat kue Strudel Malang :

1. Bahan Kulit

150 gram tepung terigu protein tinggi
60 ml air
15 ml olive oil
1/2 sendok teh garam
1 sendok teh gula pasir halus
1 butir telur

2. Bahan Isi

600 gram apel malang, kupas, potong kotak kecil
30 gram kismis
50 gram biskuit putih, haluskan
30 gram gula pasir

3. Bahan Olesan
1 sendok makan margarin, lelehkan
2 sendok teh olive oil

4.Bahan Taburan :

1 sendok makan gula tepung

Cara Membuat  Apple Strudel :

Kulit, campur tepung terigu, air, olive oil, garam, gula pasir, dan telur. Kocok dengan mixer spiral sampai elastis. Bungkus plastik. Simpan dalam kulkas 1 jam.
Isi, campur apel, kismis, biskuit, gula pasir, dan kayumanis bubuk. Aduk rata.
Giling adonan kulit sampai dengan ukuran 40×40 cm. Oleskan olive oil. Tuang isi di satu sisi kulitnya. Gulung.
Letakkan dalam loyang yang dioles margarin. Oleskan olive oil. Oven dengan api bawah suhu 180 derajat celcius 35 menit sampai matang.
Sajikan apple strudel setelah ditabur gula tepung.

Bagi pecinta kuliner silahkan mencoba rasa strudel Malang ini